Pages

Subscribe:

Kamis, 29 September 2011

Ramadhan Dan hikmahnya


Puasa menurut bahasa artinya menahan. Sedangkan menurut istilah syair’I adalah menahan makan, minum dan segala sesuatu yang dapat membatalkan puasa mulai dari terbit pajar hingga terbenam matahari. Setiap orang islam yang percaya kepada allah di wajibkan untuk puasa di bulan ramadhan. Sebagaimana firman allah dalam Al-Qur’an ,yang artinya :
“hai orang-orang beriman telah diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”(Qs. Al-Baqarah ayat 183)
Sebagaimana orang bertanya-tanya, mengapa kita harus berpuasa sebulan lamanya ? atau dengan kalimat lain, mengapa kita harus menahan lapar dari fajar hingga matahari terbenam ?.....
Ibadah puasa yang dilakukan oleh seorang hamba memang tidak mendatangkan memfaat atau keuntungan bagi allah, begitu juga jika seorang hamba melanggar dan tidak puasa, sama sekali tidak membawa mudharat sedikit pun bagi allah swt,  karena allah maha kaya dan kuasa.
Allah telah mewajibkan puasa kepada kita, dan tentu saja allah mensyariatkan puasa tidak lain karena di balik itu semua ada hikmah-hikmah yang sangat besar bagi kita, baik yang kita ketahui maupun yang tidak. Bahkan orang non muslim pun mengakui hal itu.

Ibadah puasa mengandung beberapa hikmah, diantaranya :
1.      Puasa adalah bukti rasa syukur kita kepada allah atas nikmatnya yang tidak terhitung jumlahya.
2.      Puasa adalah sarana untuk mengendorkan hawa nafsu seks yang paling sulit di untuk ditaklukan.
3.      Puasa akan menanamkan muraqabatullah (kesadaran bahwa dirinya di awasi oleh allah) dan menanamkan rasa malu kepada allah.
4.      Puasa akan mendidik kita untuk merasakan belas kasihan terhadap fakir miskin, karena dalam berpuasa seseorang merasakan penderitaan orang-orang yang tidak mendapat sesuap nasi untuk mengganjal perut.
5.      Dengan berpuasa maka kesehatan seseorang terjaga, karena dengan berpuasa secara otomatis sistim pencernaan kita akan beristirahat, sebagaimana anggota badan lainya.
6.      Dengan berpuasa akan mendidik kesadaran seseorang.

Tindakan apapun tidak akan memperoleh hasil yang terbaik jika diiringi dengan persiapan yang matang. Begitu juga dengan puasa ramadhan, untuk menunjang keberhasilan didalamnya harus di barengi dengan persiapan yang memadai, sehingga dalam menjalankan ibadah di bulan ramadhan bisa secara optimal, agar keberkahan dan pahala yang besar dapat kita raih.
Persiapan yang bisa kita lakukan untuk menyambut bulan ramdahan/bulan yang suci adalah sebagai berikut :
1.      Menuntaskan hutang puasa tahun lalu. Karena rosulullah saw bersabda “barang siapa yang mendapati ramadhan sedangkan ia masih mempunyai hutang puasa tahun lalu, maka tidak diterima puasanya.”(Hr ahmad)
2.      Menanamkan kerinduan pada bulan ramadhan, sebagaimana seorang yang haus menentikan air minum yang segar.
3.      Bermuhasabah (mengevaluasi) terhadap puasa ramadhan tahun lalu.
4.      Mempersiapkan fisik yang kuat dan sehat.
5.      Menanamkan pengatahuan seputar ramadhan agar puasa kita tidak sia-sia.
6.      Membenahi sikap kita yang kurang baik yang kita lakukan pada bulab-bulan sebelumnya.
7.      Meluruskan niat semata-mata kerena allah swt. Agar jangan sampai bercampur dengan riya’, karena bisa merusak ibadah puasa kita.
Bulan ramadhan adalah bulan yang penuh dengan keberkaha, kemuliaan dan keagungan, oleh karena itu sangat di sayangkan jiklau menyia-nyiakannya. Ada banyak hal yang bisa kita lakukan di dalam bulan ramadhan untuk meningkatkan ketaqwaan kita kepada allah, di antarnya adalah :
1.      Memperbanyak tadarus Al-Quran.
2.      Memperbanyak membaca buku-buku agama.
3.      Memperbanyak amalan-amalan ibadah dan sedekah.
4.      Memperbanyak shalat malam (tarawih) baik secara berjamaah ataupun tidak.
5.      Memperbanyak berzikir dan berdo’a kepada allah.
6.      Menjaga lidah dari perkataan yang sia-sia yang bisa mengurangi nilai puasa kita.
7.      Menunaikan I’tikaf di mahjid dan menantikan datangnya malam lailatul qadar yang lebih baik dari seribu bulan.
Dan sebelum puasa juga ada syarat-syarat wajib puasa, yaitu :
1.      Beragama islam
2.      Baligh (dewasa), anak-anak tidak diwajibkan untuk puasa tetapi dibisakan agar belajar puasa.
3.      Berakal, bagi orang gila tidak di wajibkan berpuasa.
4.      Kuasa mengerjakanya.
5.      Suci dari haidh dan nifas (bagi perempuan).
Dalam berpuasa ada beberapa hal yang harus kita ketahui,yaitu :
1.      Ketika akan berpuasa di wajibkan kita diwajibkan membaca niat/rukun puasa, niatnya sebagai berikut :
“nawaitu shauma ghodin ‘an ‘adaa-I fardhi sya’hri romadhona haadzihis sanati lilaahi ta’aala”
Artinya :“ saya berniat puasa esok hari pada bulan ramadhan tahun ii karena allah ta’ala”.
2.      Menahan makan, minum dan menjauhi segala sesuatu yang dapat membatalkan puasa kita.

Sunah puasa ada 5 macam, yaitu :
1.      Menyegerakan berbuka puasa, ketika waktu maghrib datang.
2.      Melambatkan wktu sahur selama fajar shadiq belum muncul atau beberapa menit sebelum masuk waktu imsak.
3.      Ketika berbuka puasa, hendaklah membaca do’a
4.      Memperbanyak ibadah, misalnya dengan membaca Al-Qur’an, berzikir, shalat tarawih dan hal-hal yang dapat menambah ketaqwaan kepada allah.
5.      Memperbanyak shadaqah atau mengantar makanan ke mahjid untuk berbuka puasa.
Adapun hal yang dapat membatalkan puasa :
1.      Makan, minum dan sejenisnya (dengan sengaja).
2.      Menyengaja muntah, dengan cara memasukan apa saja kedalam kerongkongan.
3.      Hilang akal. Seperti gila dan sebagainya.
4.      Bersetubuh di waktu siang hari ketika berpuasa.
5.      Keluar mani akibat di sengaja. Apabila keluar mani tersebut tidak di sengaja seperti mimpi, maka hal tersebut tiak membatalkan puasa.
6.      Datang haidh dan nifas (bagi perempuan)
7.      Murtad (berpaling dari agama islam) baik dengan perkataan, perbuatan maupun dengan kepercayaan (I’tikad)

Orang yang tidak diperbolehkan berpuasa :
1.      Orang yang sakit (wajib mengqadha atau membayar puasa di hari lain) jika telah sembuh.
2.      Musafir (berpergian jauh) dan wajib mengqadha di hari dan bulan selain bulan ramadhan pada tahun yang sama.
3.      Wanita hamil dan menyusui. Jika keran berpuasa di khawatirkan akan mengganggu anak yang di kandungnya maupun anak yang sedang menyusui.
4.      Orang tua yang lemah dan tidak kuasa lagi untuk berpuasa. Atau orang sakit dan tidak ada harapan lagi untuk sembuh. Bagi orang yang seperti itu wajib membayar fidyah (denda) yaitu dengan cara bersedekah (member makan) kepada fakir miskin sebanyak satu mud beras, kira-kira 575 gram atau juka di takar :2,5 kaleng susu kental, dan tidak di wajibkan mengqadha puasa.

Di dalam bulan ramadhan di sunahkan kita untuk shalat tarawih dan witir, nah cara mengerjakan shalat tarawih yaitu setiap dua roka’at lalu salam, dan mengerjakannya itu boleh sendiri, tetapi yang lebih utama di lakukan dengan cara berjamaah. Jumlah roka’at salat tarawih menurut yang telah di lakukan oleh nabi muhamad saw. Adalah 8 roka’at. Dan sebanyak 20 roka’at menurut yang telah di lakukan oleh khalifah umar bin khattab dan di setujui oleh ijma (shabat-shabat yang lain)
Setelah melakukan shalat trawih kita dianjurkan untuk melaksanakan shalat witir sekurang-kurangnya satu raka’at dan sebanyak-banyaknya 11 raka’at. Tetapu kebanyakan orang hanya mengerjakan 3 raka’at dengan dua salam. Waktu yang di perbolehkan untuk menegerjakan shalat tarwih dan witir adalah setelah selesai shalat isya hingga fajar.

Adapun niat solat tarawih :
“ushollii sunnatat taroowiih rok’ataini ma-muuman/imaaman lillaahi ta’aala. Allohu akbar.”
 Artinya :
“saya sholat sunah tarawih dua raka’at sebagai makmuman/imam karena allah ta’ala.allah maha besar.”

Adapun niat shalat witir :
“usholli sunnatal witri rok’atan/rok’ataini ma-muman/ imaaman lillaahi ta’aala. Allohu akbar.”
Artinya :
“saya shalat witir satu raka’at/dua raka’at sebagai makmum/imam karena allah ta’ala. Allah maha besar.”
            Setelah menjalani puasa beberapa minggu maka kita akan memasuki malam yang namanya malam lailatul qadar. Lailatul aqdar adalah malam yang penuh keagungan, kemuliaan dan keberkahan. Malam lailatil qadar dianugerahkan oleh allah swt khusus untuk umat nabi muhamad saw, yang tetap ada sampai hari kiamat tiba. Dan allah akan melipat gandakan pahala bgi siapa saja yanh melakukan amalan-amalan kebaikan pada malam itu. Seperti yang tertera dalam firman allah ta’ala dalam surat Al-qadar, yang artinya ;
“sesungguhnya kami telah menurunkannya-yakni Al-qur’an-pada lailatul qadar. Tahukah kamu apakah lailatul qadat itu ?. lailatul qadar lebih baik dari seribu bulan, pada malam itu turun malaikat jibril dengan izin tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar”.(Qs. Al-qadar: 1-5)
Mengacu firman allah swt di atas dapat di simpulkan makna lailatul qadar, yaitu :
-          Al-qadar dari satu sisi memiliki arti kedudukan yang tinggi dan kehormatan yang besar. Sehingga berdasarkan makna ini lailatul qadhar berarti malam yang memiliki kemuliaan, kehormatan dan keagungan.
-          Dan dari sisi yang lain Al-qadar berarti penetapan hokum-hukum dan pembagian zatah rezeki kepada seluruh manusia, sehingga berdasarkan makna yang kedua ini Al-qadar berarti malam yang dimana allah menentukan takdir hamba-hambanya, berbagai kondisi dan masa depan mereka.

Malam kemuliaan ini memiliki beberapa nama, diantaranya yang paling terkenal adalah :
·        Lailatul qadar di dasarkan pada firman allah :”sesungguhnya kamu telah menurunkanya(Al-Qur’an) pada malam kemuliaan.”
·        Lailatul barakah di dasarkan pada firman allah :”sesungguhnya kami telah menurunkan pada suatu malam yang diberkahi.”
·        Lailatul salam di dasarkan pada firman allah :”malam itu penuh kesejahteraan”
Malam ini mempunyai keagungan dan kemuliaan yang sangat banyak diantaranya adalah :
·        Malam ini lebih baik dari seribu bulan, yakni amal shaleh yang di kerjakan pada mala mini lebih baik daripada amal kebaikan yang di kerjakan selama seribu bulan yang tidak ada lailatul qadar di dalamnya.
·        Pada mala mini malaikat di bawah pimpinan malaikat jibril turun ke bumi, dengan membawa kebaikan dan menyingkirkan setan-setan sehingga kita akan mudah untuk berbuat kebaikan.
·        Pada mala mini kaum muslimin dipenuhi kesejahteraan hingga terbit fajar, sehingga setan tidak bisa mengusik dan mengganggu mereka(kaum muslimin).
·        Malam ini penuh dengan berkah sehingga barang siapa yang terhalang mendapatkan berkahnya maka ia telah terhalang mendapat anugrah yang sangat besar.
Hikmah yang bisa kita petik dari adanya lailatul qadar yang khusus di berikan kepada kaum muslimin adalah :
·        Sebagai sarana untuk menggungguli umat-umat terdahulu. Atha’ meriwayatkan daru ibnu abas ra., ia menyebutkan ceritadari seorang lelaki dari bani Israel yang berperang di jalan allah selama seribu bulan, lalu rosulullah merasa heran dan berharap umatnya memiliki keutamaan yang lebih dari itu, seraya berdo’a: “ wahai tuhanku umatku adalah umat yang terpendek umurnya dan peling sedikit almnya di antara umat-umat yang lain:. Lalu allah menurunkan lailatul qadar yang lebih baik dari seribu bulan di mana lelaki Israel berperang di jalan allah, seraya berfirman:”ini untukmu dan untuk umatmu sampai hari kiamat”.
·        Sebagai sarana untuk menyalurkan karunia kemurahan dan kasih saying allah terhadap hamba-hambanya sebagai realisasi dari kemaha sempurnaan sifat-sifatnya.
·        Sebagai sarana untuk menambah keagungan dan kesempurnaan bulan suci ramadhan sehingga kaum muslimin senantiasa menantikan kehadiran bulan ramadhan dan berusaha mengoptimalkan ibadahnya denang penuh kesungguhan demi mendapatkan kemuliaan dan keberkahan bulan ini dan terutama lailatul qadar.
Ada beberapa pendapat dari para utama dalam menentukan malam lailatul qadar, diantara mereka ada yang mengatakan mlam kedua puluh satu, ada pula yang mengatakan malam kedua puluh tiga, ada yang mengatakan malam yang kedua puluh lima, kedua puluh tujuh, dan ada juga yang mengatakan malam yang kedua puluh Sembilan, serta ada yang mengatakania berpindah-pindah pada malam yang ganjil dari sepuluh hari terakhir.
Tapi kebanyakan mereka berpendapat jatuhnya pada malam kedua puluh tujuh. Diriwatkan oleh ahmad dari ibnu umar ra., ia berkata “ telah bersabda rosulullah saw:”barabg siapa mencarinya, hendaknya dicarinya pada malam kedua puluh tujuh!”.(H.R ahmad dengan sanad shahih)……………

Nah disini muncul pertanyaan kenapa lailatul qadar di rahasiakan ????....
Ternyata banyak hikmah di balik itu semua, di antaranya :
1.      Allah ta’ala merahasiakannya agar jangan lailatul qadar saja yang di asgungkan tetapi semua malam yang diperkirakan sebagai tempat lailatul qadar diturunkan. Dengan mengerjakan berbagai bentuk ibdah secara besungguh-sungguh di semua malam yang diperkirakan sebagai lailatur qadar.
2.      Ketika seorang hamba bersungguh-sungguh beribadah kerena mendapatkan lailatul qadar meskipun ia belum yakin bahwa malam itu adalah malam lailatul qadar, maka allah akan membanggakan hamba itu didepan malaikat.
3.      Allah memberikan kesempatan kepada hambanya untuk berijtihadd. Sehingga mereka emndapatkan pahala orang-orang berijtihad.

Untuk mencari dan menggapai lailatul qadar, sebagaimana yang di lakukan rosullulah saw dalam hadistnya :
“ketika memasuki hari terakhir rosulullah saw menghidupkan malamya, membangunkan kelurganya, dan mengencangkan ikatan sarungnya (menjauhi istri-istrinya)”.(H.R bukhari muslim)
Berikut ini langkah-langkah untuk menggapai lailatul qadar :
1.      Bari’tikap pada malam sepuluh hari terakhir sehingga dengan I’tikaf kita bisa meningkatkan amalan ibadah kita tanpa mendapat gangguan.
2.      Memperbanyak shalat malam, sebagaimana sabda rosulullah saw: “barang siapa melakukan shalat pada malam kemuliaan dengan keimanan dan niat meraih pahala maka dosanya yang telah berlalu akan diampuni”.
3.      Memperbanyak doa.
4.      Tidak berbuka terlalu kenyang dan tidak memenuhu perut dengan makanan agar tidak terserang kantuk, sehingga tidak bisa beribadah dengan optimal.
5.      Mengencangkan ikatan sarungnya, atau menjauhi istri(kan istri bisa z merayunya) untuk meningkatkan ibadah kepada allah swt di mahjid dan memperbanyak shalat malam.


Nahh, hanya itu yang dapat saya sampaikan……
Smoga saja bermamfaat bagi yang baca dan pahala bagi yang mengetiknya….

0 komentar:

Posting Komentar